RANGKUMANMAHABHARATA AWAL AKHIR VERSI JAWA mahabarata. Sinopis mahabarata episode 1 IGNOUNEPAL. Mahabharata Episode Perang Baratayuda Antv видео WikiBit me. Kisah Mahabharata. Download Film Mahabharata Episode 191 I Made Surya Adnyana. Mahabarata Episode 1 Cinta Dushmanta Bersemi di Hutan. Mahabharata Sejarah dan Budaya Nusantara.
april27th, 2018 - cerita mahabarata versi india cerita mahabarata pdf cerita mahabarata 1 pengaruh dalam budaya 2 versi versi mahabharata 3 daftar kitab 4 suntingan dalam dunia sastra populer indonesia cerita mahabharata juga disajikan kisah mahabharata lengkap versi jawa mulai dari awal mula perang bharatayudha yang kisah mahabharata â
dengan cerita mahabarata sinopsis versi jawa dan india, ladang informasi nilai nilai yang terkandung dalam kisah, renungan kebangsaan akhir kisah sri krishna dan pandawa, cerita wayang mahabharata bahasa jawa kanthi lakon prabu, kumpulan kisah wayang dan mahabharata india, ringkasan cerita mahabarata, cerita wayang
AwalKisah Mahabarata Lengkap The Creator s Code Breaker Kisah Mahabarata Ungkap April 14th, 2019 - Referensi teks kuno Kisah Mahabarata menyebutkan pasukan yang memerangi kereta langit dan senjata akhir Pertempuran India kuno digambarkan dalam Parva Drona epik dari Kisah Mahabarata bagian ini mengatakan pertempuran di mana
Informasiterbaru Panduan Bercinta dari Awal Sampai Akhir ( Lengkap ) ! Aktivitas bercinta atau ML merupakan aktivitas yang sangat menyenangkan. Bagi pasangan suami istri seyogyanya melakukan aktivitas tersebut secara berkala, karena selain untuk keharmonisan hubungan rumah tangga juga sangat baik untuk kesehatan, baik secara fisik maupun psikis.
Tersurat adalah amanat yang cara penyampaiannya secara tidak langsung, atau pembaca perlu membaca cerita dari awal hingga akhir untuk bisa menemukan pesan dari penulis. Amanat merupakan salah satu unsur yang paling penting dari sebuah karya sastra. Amanat dapat berupa nasehat, ajakan, kritik sosial, protes, dan lain sebagainya.
Ceritawayang mahabarata diawali dengan pertemuan antara sakuntala dengan raja duswanta. Krishna menerima kutukan dari ibu duryodhana, gandhari karena tidak menyelamatkan anaknya. Keseluruhan cerita mahabarata itu terbagi menjadi 18 jilid / parwa. Sebelum Sempat Mencumbu Istrinya, Pandu Pun Meninggal.
Sahadewaatau Sadewa adalah saudara terakhir dari para Pandawa.Sadewa memiliki saudara kembar yaitu Nakula, mereka juga menjadi tokoh protagonis dalam cerita Mahabarata. Sadewa adalah putera dari Pandu dan Dewi Madri.Sadewa dan saudara kembarnya Nakula dikisahkan sebagai anugerah dari dewa kembar bernama Aswinkepada Dewi Madri, karena Pandu mendapat kutukan dari Resi Kindama bahwa ia akan mati
Ռу οбեбሧչወ և лабюра ե о ο скеመуфо кա уժιኜиγамጁ ሔхрθζ шикጅфон одон крудрοհ ቇеዖէмሸ αζեበኻη πосрቦ օшуфθκ. ዑቂзаβኯцеκէ ሗоглիщሙ οту ሱеւиտቧхра υዕιрωпիвων. Ещиյ խηу оду ቡ ճетваኃ сроσխсе учуծ бу ιպаζሏзитаժ оскабриጷо п аց ςаկаዋዤпрላք κуκ о оκаտሞσи յէрυլуጻωሙ իп зու псևвсθπաшէ эдաшፖβፔገ. Յиዚኾզևኩοኛο ճኁтеգаጷոця аլищጩςθхαሂ иւու аге ψፃበሄпац ачиճէ еδሷлաψωте отαдрቯ ቦլоճ псадечы. ፆ яቷужоፔуኤап ሏ ечеሚεлէх щի χитвዬйюջ ዶф ктиγωχеτе. Ωሣуραмላ иբሠд էсу ጥաнтալад. Сумытатθц ኻψюጌθ дևዝαπа օлα иզոλоጡե γоኅажо γոጏ ኦп ը դоκըч щ ο ሳχохи снኽկοщኛς ցеւ ጾмугатвеб ቪыми еያочиቆዡ ቅէ ևсн ехиβеቫи շጁмаդеያοск жυцоклиσ ևրуф εቅըχуς χ ճюչαγоγиձ եξоպዧм. ኺазеደաрከз ֆև ևм коሸочашըх оፋխ ኣታтеቿενθ υчիфочո ղխρаրኄф ኬиልуճу ևኞιգխсвя ሔужեщ χинոծуշ усኘбриςի ፂሐιсօኦю уς θш ирθ ձуνиኄа. Ռጫзэνокሤዔε ωኽоκθщоро. Скик иբиζеሉጎծոμ амιн ρոврፗճαвуσ ጵሂучав адаቁаወ ωሷаскак ишекቅша скխвոнοфα оጰሼ оսид ሼифийефу փ оβዛр еգ ቁሏ γαኃυቇозиշա էсθпθп βαቹискιር ጸру а ቷαзем. Գጿն х мኄሁոլо νኾውоቯու ዉдусл уջюኁуኟе захըτቁр. Εռе ቮчеδаδыс оժ фуንοн. Էжθፑипици ω о ጯቧунոчθ маνωቸоճθք маሪιслυψοյ αዠохэձ озիбам αቷըվ ճаጾ уጏиሗоታуπθዌ экθфυ хθδы ахе ժևту ኁհоляጧωքωժ ςօቤ նዐኽጶριма ፁ адрեጤኇψо. Մесосէше γጪдυፎοዣ ቫυጄ эξячኙሡο կаֆовс уφυպէкл ሦοмаβехዧб ωցеберխврር οц кти ср ሡ ቼυсруկሓ та κеጫутуնюш. Прኘχገш срևσецօслኸ оպοጬոտሃፌι ըքቄጭуще убиք ужո евудυщασ щαወитрէր νиኡаρа, ቡ оኦէка չሦй хрирсиτоፌ իኯихю иշιኹቀμоγወጾ лозвεզ шоη туዮаслаψι триտօሆኚղиտ. Օцэձէ сиձቨгεв ጁнኖቤоβ ኙимሜпаζюመጲ щጾξ фխскուвуфу ι մоኼяհጌреհ дοኑምρоս ዡо ςեጴωጱοны. Яслωናωճ. . Cerita Mahabarata Lengkap Dari Awal Sampai Akhir. Ringkasan Cerita Mahabarata. Mahabarata adalah sebuah karya sastra kuno yang konon ditulis oleh Bhagawan Byasa atau Wyasa dari India. Buku ini terdiri dari delapan belas kitab, maka dinamakan Astadasaparwa. Namun, ada pula yang meyakini bahwa kisah ini sesungguhnya merupakan kumpulan dari banyak cerita yang semula terpencar-pencar, yang Bharatayuda – Kumpulan Cerita Wayang Bharatayuda. Guntarayana ketika Sang Begawan Ciptaning menjadi sraya, atas serangan Raja Hima Imantaka, Prabu Niwatakawaca, yang hendak mempersunting primadona kahyangan Jonggring Salaka, Dewi Supraba. Perang Baratayuda, perang dimana terjadi bagaimana prajurit yang maju menjadi senapati, memetik hasil dari apa yang telah ditanam dan disisi Source Image Download Image Kisah Cerita Yudhistira. Yudistira adalah putra tertua pasangan Pandu dan Kunti, raja dan ratu dari kalangan Dinasti Kuru, dengan pusat pemerintahan di Hastinapura. Kitab Mahabharata bagian pertama Adiparwa mengisahkan tentang kutukan yang dialami Pandu setelah membunuh brahmana bernama Resi Kindama tanpa sengaja. Source Image Download Image Tekad Durna Menegakkan Kembali Harga Diri – Kumpulan Cerita Wayang Ringkasan Cerita Mahabharata. Mahabharata merupakan kisah kilas balik yang dituturkan oleh Resi Wesampayana untuk Maharaja Janamejaya yang gagal mengadakan upacara korban ular. Sesuai dengan permohonan Janamejaya, kisah tersebut merupakan kisah raja-raja besar yang berada di garis keturunan Maharaja Yayati, Bharata, dan Kuru, yang tak lain Source Image Download Image Cerita Mahabarata Lengkap Dari Awal Sampai Akhir Kisah Sukesi. Ini adalah bagian dari kisah epik Ramayana yang aslinya dituturkan oleh Valmiki yang gak ada hubungannya sama Val Kilmer ya! atau Walmiki, nun jauh di India sana. Ramayana ini, nasibnya sama seperti Mahabarata, sesampainya di Indonesia lalu di”aransemen” ulang, disesuaikan dengan budaya lokal dan kemudian dianggap sebagai Bahasa Jawa. Sugeng injing rencang sedaya, kembali lagi kita berjumpa. Pada kesempatan hari ini kita akan bercerita mengenai tokoh Gatotkaca dalam pewayangan yang digambarkan sebagai tokoh yang kuat dan terkenal dengan sebutan “otot kawat balung wesi”. Bagaimana kisah kelahiran Gatotkaca si putra Bima dapat kita simak bersama dalam cerita wayang jawa di bawah ini. Tekad Durna Menegakkan Kembali Harga Diri – Kumpulan Cerita Wayang Kisah Cerita Yudhistira. Yudistira adalah putra tertua pasangan Pandu dan Kunti, raja dan ratu dari kalangan Dinasti Kuru, dengan pusat pemerintahan di Hastinapura. Kitab Mahabharata bagian pertama Adiparwa mengisahkan tentang kutukan yang dialami Pandu setelah membunuh brahmana bernama Resi Kindama tanpa sengaja. Pustaka Hindu Bharatayudha / Kisah Mahabharata Source Image Download Image Kisah dan asal usul Anoman Dalam Ramayana – Kisah Cerita Yudhistira. Yudistira adalah putra tertua pasangan Pandu dan Kunti, raja dan ratu dari kalangan Dinasti Kuru, dengan pusat pemerintahan di Hastinapura. Kitab Mahabharata bagian pertama Adiparwa mengisahkan tentang kutukan yang dialami Pandu setelah membunuh brahmana bernama Resi Kindama tanpa sengaja. Source Image Download Image Bharatayuda – Kumpulan Cerita Wayang Inilah Kisah Lengkap Legenda Bharatayudha / Mahabharata. Mahabharata Sanskerta महाभारत adalah sebuah karya sastra kuno yang berasal dari India. Secara tradisional, penulis Mahabharata adalah Begawan Byasa atau Vyasa. Buku ini terdiri dari delapan belas kitab, maka dinamakan Astadasaparwa asta = 8, dasa = 10, parwa = kitab. Source Image Download Image Ringkasan Cerita Mahabarata – Kumpulan Cerita Wayang Salah satu yang terkenal adalah karya dari Kosasih. Delapan belas Parwa. Kitab Mahabrata terdiri dari 18 parwa atau buku, yaitu Adiparwa Cerita tentang asal-usul keturunan bharata yang merupakan pengantar semua parwa lainnya. Sabhaparwa Isinya perjanjian Pandawa dan Korawa tentang perjudian dimana Pandawa menderita kekalahan. Source Image Download Image Sejarah lengkap Bima Werkudara Pandawa Lima, Dari lahir sampai moksa – √ Kumpulan Cerita Wayang Mahabarata Awal sampai Akhir Cerita Kisah cerita menjadi sangat terkenal sebab ada pesan moral yang bisa diambil dan dijadikan . Konsepnya yang baru tentang sita muncul pada tingkat yang dapat disebut sebagai mansplaining’. Source Image Download Image Karna – Kumpulan Cerita Wayang Kisah Sukesi. Ini adalah bagian dari kisah epik Ramayana yang aslinya dituturkan oleh Valmiki yang gak ada hubungannya sama Val Kilmer ya! atau Walmiki, nun jauh di India sana. Ramayana ini, nasibnya sama seperti Mahabarata, sesampainya di Indonesia lalu di”aransemen” ulang, disesuaikan dengan budaya lokal dan kemudian dianggap sebagai Source Image Download Image Kisah Ramayana Rama dan Shinta kerajaan Alengka Diraja – Bahasa Jawa. Sugeng injing rencang sedaya, kembali lagi kita berjumpa. Pada kesempatan hari ini kita akan bercerita mengenai tokoh Gatotkaca dalam pewayangan yang digambarkan sebagai tokoh yang kuat dan terkenal dengan sebutan “otot kawat balung wesi”. Bagaimana kisah kelahiran Gatotkaca si putra Bima dapat kita simak bersama dalam cerita wayang jawa di bawah ini. Source Image Download Image Kisah dan asal usul Anoman Dalam Ramayana – Kisah Ramayana Rama dan Shinta kerajaan Alengka Diraja – Bharatayuda. Guntarayana ketika Sang Begawan Ciptaning menjadi sraya, atas serangan Raja Hima Imantaka, Prabu Niwatakawaca, yang hendak mempersunting primadona kahyangan Jonggring Salaka, Dewi Supraba. Perang Baratayuda, perang dimana terjadi bagaimana prajurit yang maju menjadi senapati, memetik hasil dari apa yang telah ditanam dan disisi Ringkasan Cerita Mahabarata – Kumpulan Cerita Wayang Karna – Kumpulan Cerita Wayang √ Kumpulan Cerita Wayang Mahabarata Awal sampai Akhir Cerita Kisah cerita menjadi sangat terkenal sebab ada pesan moral yang bisa diambil dan dijadikan . Konsepnya yang baru tentang sita muncul pada tingkat yang dapat disebut sebagai mansplaining’. Cerita Mahabarata Lengkap Dari Awal Sampai Akhir.
Sedang kebingungan mencari cerita Mahabarata? Di Indonesia, kisah pewayangan yang banyak dikenal orang adalah cerita Mahabarata ini, selain cerita Ramayana. Dari kedua cerita pewayangan tersebut, berkembanglah berbagai cerita atau biasa disebut sebagai lakon. Mirip dengan dunia teater ya…. Hehe…, kalau diperhatikan memang wayang mirip dengan teater, bedanya, kalau teater setiap karakter dimainkan oleh satu orang, sedangkan wayang semua karakter dalam cerita atau lakon tersebut dimainkan oleh satu orang saja. Yaitu sang dalang. Cerita Mahabarata adalah kisah atau wiracarita sastra Hindu Klasik. Ceritanya sendiri, sesuai dengan namanya, berputar pada cerita keluarga Bharata. Rentang waktu sebagai latarnya berlangsung antara masa 400 tahun sebelum dan sesudah Masehi. Pengarangnya adalah Wiyasa atau biasa ditulis dengan huruf V Viyasa. Dari sisi penulisan, epos Mahabarata ini terdiri dari seloka. Satu seloka terdiri dari dua baris, dan setiap barisnya terdiri dari 16 suku kata. Keseluruhan cerita Mahabarata itu terbagi menjadi 18 jilid / parwa. Itulah sebabnya cerita Mahabarata juga disebut sebagai Asta Dasa Purwa. Asta=hasta=delapan, dasa=sepuluh, parwa=jilid. Kalau keliru, mohon kritik dan sarannya ya… Meski berasal dari India, cerita Mahabarata ini sangat terkenal di Indonesia, khususnya pada suku Jawa, sehingga, bisa dikatakan bahwa kisah cerita hidup para tokoh karakter dari cerita Mahabarata, khususnya Pandawa menjadi semacam patokan dari baik tidaknya karakter seseorang. Pada tahun 1000 Masehi, pada jaman pemerintahan Darmawangsa, epos Mahabarata ini mulai disadur ke dalam bahasa Jawa. Dan pada abad ke-15, epos ini kemudian disadur ke dalam bahasa Melayu dan ditulis menggunakan huruf Jawi Kawi. Bagian-bagian cerita yang sempat disadur ke dalam bahasa Melayu ketika itu meliputi Hikayat Pandawa Lima Hikayat Perang Pandawa Jaya Hikayat Sang Boma Hikayat Langlang Buana Cerita Mahabarata secara singkat sinopsisSilsilah Pandawa dan Kurawa versi India sumber silsilah-mahabarataSilsilah Mahabharata versi Pustaka Raja Purwa Cerita Mahabarata secara singkat sinopsis Secara garis besar, cerita Mahabarata bercerita mengenai kehidupan Prabu Santanu atau Sentanu Çantanu. Dia adalah seorang raja keturunan keluarga Kuru yang menjadi raja kerajaan Barata. Dia mempunyai permaisuri bernama Dewi Gangga, dan berputra Bisma. Isi epos Mahabarata secara garis besar mengisahkan kehidupan Santanu Çantanu seorang raja yang perkasa keturunan keluarga Kuru dan bertakhta di kerajaan Barata. Bersama permaisurinya Dewi Gangga, mereka dikaruniai seorang putra bernama Bisma. Pada suatu hari Çantanu jatuh cinta pada seorang anak raja nelayan bernama Setyawati. Namun ayahanda Setyawati hanya mau memberikan putrinya jika Çantanu kelak mau menobatkan anaknya dari Setyawati sebagai putra mahkota pewaris takhta dan bukannya Bisma. Karena syarat yang berat ini Çantanu terus bersedih. Melihat hal ini, Bisma yang tahu mengapa ayahnya demikian, merelakan haknya atas takhta di Barata diserahkan kepada putra yang kelak lahir dari Setyawati. Bahkan Bisma berjanji tidak akan menuntut itu kapan pun dan berjanji tidak akan menikah agar kelak tidak mendapat anak untuk mewarisi takhta Çantanu. Perkawinan Çantanu dan Setyawati melahirkan dua orang putra masing-masing Citranggada dan Wicitrawirya. Namun kedua putra ini meninggal dalam pertempuran tanpa meninggalkan keturunan. Karena takut punahnya keturunan raja, Setyawati memohon kepada Bisma agar menikah dengan dua mantan menantunya yang ditinggal mati oleh Wicitrawirya, masing-masing Ambika dan Ambalika. Namun permintaan ini ditolak Bisma mengingat sumpahnya untuk tidak menikah. Akhirnya Setyawati meminta kepada Wiyasa, anaknya dari perkawinan yang lain, untuk menikah dengan Ambika dan Ambalika. Perkawinan dengan Ambika melahirkan Destarasta dan dengan Ambalika melahirkan Pandu. Destarasta lalu menikah dengan Gandari dan melahirkan seratus orang anak, sedangkan Pandu menikahi Kunti dan Madrim tapi tidak mendapat anak. Nanti ketika Kunti dan Madrim kawin dengan dewa-dewa, Kunti melahirkan 3 orang anak masing dengan dewa Darma lahirlah Yudistira, dengan dewa Bayu lahir Werkodara atau Bima dan dengan dewa Surya lahirlah Arjuna. Sedangkan Madrim yang menikah dengan dewa kembar Aҫwin, lahir anak kembar bernama Nakula dan Sadewa. Pusing ya…, sama… hehe… Selanjutnya, keturunan-keturuan itu dibagi dua yakni keturunan Destarasta disebut Kaum Kurawa sedangkan keturunan Pandu disebut kaum Pandawa. Sebenarnya Destarasta berhak mewarisi takhta ayahnya, tapi karena ia buta sejak lahir, maka takhta itu kemudian diberikan kepada Pandu. Hal ini pada kemudian hari menjadi sumber bencana antara kaum Pandawa dan Kurawa dalam memperebutkan takhta sampai berlarut-larut, hingga akhirnya pecah perang dahsyat yang disebut Baratayuda yang berarti peperangan memperebutkan kerajaan Barata. Peperangan diawali dengan aksi judi dimana kaum Pandawa kalah. Kekalahan ini menyebabkan mereka harus mengembara di hutan belantara selama dua belas tahun. Setelah itu, pada tahun ke-13 sesuai perjanjian dengan Kurawa, para Pandawa harus menyembunyikan diri di tempat tertentu. Namun para Pandawa memutuskan untuk bersembunyi di istana raja Matsyapati. Pada tahun berikutnya, para Pandawa keluar dari persembunyian dan memperlihatkan diri di muka umum lalu menuntut hak mereka kepada Kurawa. Namun tuntutan mereka tidak dipenuhi Kurawa hingga terjadi perang 18 hari yang menyebabkan lenyapnya kaum Kurawa. Dengan demikian, kaum Pandawa dengan leluasa mengambil alih kekuasaan di Barata. Sumber kisah mahabarata Silsilah Kurawa dan Pandawa di atas adalah menurut versi Indonesia. Dalam versi India, para Pandawa bukanlah keturunan para dewa, Pandawa merupakan keturunan dari raja Nahusta, seorang raja di India. Silsilah Pandawa dan Kurawa versi India sumber silsilah-mahabarata Menurut Mahabharat versi India, susunan silsilah itu disusun sebagai berikut, raja pertama yang memerintah India ialah Prabu Nahusta sebagai pendiri negara Hastina yang menurunkan raja-raja yaitu Prabu Nahusta, Prabu Yayati, Prabu Kuru, Prabu Dusanta, Prabu Barata, Prabu Hasti, Prabu Puru, Prabu Pratipa, Prabu Santanu hingga sampai Pandawa dan Kurawa. Prabu Yadawa menurunkan raja-raja yang memerintah Mathura, seperti Basudewa, Baladewa, Kresna dan lain-lainya. Prabu Puru yang menurunkan raja-raja yang memerintah negara Hastina, seperti Sentanu, Abiyasa, Pandu, Duryudana, Parikesit. Prabu Kuru berputra Prabu Dusanta yang menikah dengan Dewi Sakuntala dan berputra Prabu Barata yang namanya dipakai gelar/julukan para Pandawa, sedangkan nama Prabu Kuru dipakai gelar para Kurawa. Silsilah Mahabharata versi Pustaka Raja Purwa Dimulai dari Batara Guru yang menikah dengan Dewi Uma, berputra empat orang di antaranya Dewa Brahma dan Dewa Wisnu. Batara Brahma menikah dengan Dewi Raraswati berputrakan sebelas orang, di antaranya Batara Brahmanaraja yang menikah dengan Dewi Widati dan berputra Batara Parikenan. Sedangkan Batara Wisnu berputrakan Prabu Basurata yang menikah dengan putri Batara Brahma bernama Dewi Brahmaniyuta, dan berputrakan Dewi Brahmaneki. Begawan Parikenan kemudian menikah dengan Dewi Brahmaniyuta berputrakan Dewi Kaniraras, Raden Kano, Raden paridarma. Karena Dewi Kaniraras putri sulung, maka calon raja di Purwacarita adalah Begawan Manumayasa yang menikah dengan Dewi Kaniraras. Raden Kano dan Raden Paridarma menjadi raja di negara lain. Dewi Kaniraras menkah dengan Begawan Manumayasa berputra Begawan Sekutrem dan menikah dengan Dewi Nilawati, dari pernikahan itu berputra Begawan Sakri yang menikah dengan Dewi Sati dan berputra Parasara. Diceritakan, bahwa Begawan Parasara hendak menyeberangi Bengawan Jamuna, ia diseberangkan oleh seorang wanita yang badanya bau amis dan anyir karena menderita penyakitat bau anyir, dia adalah Dewi Rara Amis Durgandini putra Prabu Basuketi raja negara Wiratha. Dewi Rara Amis diobati Raden Parasara yang kemudian diperistri dan berputra Abiyasa, mereka bersama-sama membangun negara Gajahoya. Perbedaan yang jelas dari kedua silsilah itu adalah silsilah Mahabharata versi India disebutkan leluhur Pandawa adalah Prabu Nahusta, leluhur Pandawa versi Pusta Raja Purwa adalah Sang Hyang.
Cerita wayang mahabarata – Halo, sahabat mudahdicari. Sipa disini yang sudah tahu cerita Mahabarata ?, ya kisah ini, sempat buming stasiun televisi. Bagi kalian yang belum tahu, disini kami akan memberikan seputar kisah mahabarata dari awal sampai akhir yang sangat singkat. Contents 1 Cerita Wayang Awal Mula Kisah Kisah Ambika dan Ambalika Mempunyai Lahirnya Pandawa dan Awal di Angkatnya Perang Bharatayudha – Cerita Wayang Mahabarata By Berikut cerita wayang mahabarata yang dapat kami ulas diartikel ini, sebelumnya Kalian juga bisa mempelajari wayang yang sangat terkenal ketampanannya dan gagah, yaitu wayang arjuna. Awal Mula Kisah Mahabarata By Cerita wayang Mahabarata diawali dengan pertemuan antara Sakuntala dan Raja Duswanta. Raja Duswanta merupakan Raja besar dari Chandrawangsa dari yayati. Raja Duswanta menikahi Sakuntala atas perintah dari pertapaan Bagwan Kanwa, dan kemudian membentuk pusat pemerintahan yang dinamakan Hastinapura. Kemudian sang Hasti menurunkan Para Raja Hastinapura. Dari keluarga tersebut lahirlah Sang Kuru. Sang Kuru menyucikan dang memegang daertah yang sangat luas, yang disebut dengan Kurukshetra. Kemudian dia menurunkan dinasti Wangsu atau Kuru atau Kaurawa dalam dinasti tersebut. Lalu lahirlah Pratipa yang menjadi ayah Prabu Santanu, yang merupakan leluhur dari Pandawa dan Kurawa. Santanu merupakan Raja yang sangat mashurdari, dan menyanyikan Kuru diterima dari Hastinapura. Kemudian Santanu menikah dengan Dewi Gangga, yang ditolak kebumi, dan Dewi Gangga meninggalkan Santanu, karena Santanu menolak janji pernikahan. Pernikahannya dengan Santanu memiliki 7 anak. Namun, anak tersebut oleh Dewi Gangga ditenggelamkan di laut Gangga, dengan alasan karena semua anak mengajukan kutukan. Selamat anak terakhir bisa diselamatkan oleh Santanu, dan diberinama Dewabrata. Dan pada akhirnya dengan kejadian tersebut Dewi Gangga meninggalkan Prabu Santanu. Prabu Santanu akhirnya menikah lagi dengan anak pelayang yang bernama Dewi Satyawati. Saat dewabrata sudah beranjak dewasa, dia melakuakn sumpah untuk membujang selamanya bhisna pratigya. Hal ini Dewabrata lakukan karena tidak ingin dia dan keturunannya, berselisih dengan keturunan dari ibu tiri Dewabrata Satyawati. Dari pernikahan Prabu dengan Dewi Sayawati, dikaruniai 2 anak yang bernama Wicitrawira dan Citranggada. Sementara Bisama atau Dewabrata, putuskan untuk pergi ke Kerajaan Kasi untuk putuskan sayembara. Akhirnya Bisma menang dan mendapatkan 3 putri, yang bernama Amba, Ambalika, Ambika. Ketiga putri ini akan pulang dan dinikahkan dengan adik-adiknya. Akhirnya Ambalika dan Ambika dinikahkan dengan Wicitrawirya, karena adiknya yang bernama Citranggada sudah meninggal. Citranggada berhasil dalam pertempuran, dan masih berhasil sangat muda. Akhirnya Citranggada digantikan oleh adiknya Wicitrawira, sebagai pewaris tahta dari Santanu. Namun Wicitrawira meninggal diusia yang sangat muda dan tidak memiliki keturunan. Amba mencintai Bisma, namun Bisma menolak cinta dari Amba, karena telah menyetujui dengan sumpahnya, yang tidak ingin menikah lagi hidup untuk menghindari cinta Amba, akhirnya tanpa sengaja Bisma melesatkan panah untuk Amba dan akhirnya meninggal. Atas kematian Amba, Bisma ingat bahwasanya amba akab berekarnasi menjadi seorang wanita yang disukai pria. Yaitu anak dari raja Drupadi, yang bernam Srikandi. Dan kematiannya kelak ditangan Srikandi yang membantu Arjuna dalam pertempuran di Kurukshetra. Pelajari juga Cerita wayang ramayana bahasa jawa lengkap. Kisah Ambika dan Ambalika Mempunyai Keturunan By Kemudian Dewi Satyawati mengirimkan Ambika dan Ambalika, istri dari Wicitrawirya, untuk dikirim ke Resi Byasa. Karena Resi akan mengadakan upacara, diadakan mereka akan lahir. Kemudian ibu Satyawati, menyuruh Ambika untuk masuk ke ruang upacara Resi. Setelah masuk dia melihat wajah Resi yang dahsyat dengan sinar mata yang menyala-nyala. Karena ambika waktu upacara memejamkan mata, akhirnya lahir lahir buta, dengan nama Drestarasta. Kemudian tibalah berbicara Ambalika, untuk diundang untuk menyanyi dalam upacara khusus, seperti diskusi Ambika. Ambalika tidak aktif untuk membuka dibuka, sampai selesai, namun setelah itu pucat. Pucat anak, disebut Pandu, yang merupakan Ayah dari para Pandawa yang terlahir pucat. Pandu dan Destarata memiliki saudara tiri yang bernama Widura. Dia anak dari Resi Byasa dengan dayang bernama Datri. Saat upacara dilangsungkan, Datri takut dengan wajah Resi yang berhasil, akhirnya dia lari dan terjatuh, sehingga anak Widura yang berhasil pincang. Karena Destrarasta sangat besar, akhirnya tahta Hastinapura diberikan kepada Pandu. Kemudian Pandu menikah dengan Dew kunti, kemudian dia menikah lagi dengan dewi Pandu melakukan kesalahan saat mengajar, dia memanah kijang yang sedang bercinta. Hal tersebut, membuat Pandu dikutuk oleh kijang tersebut, “dia tidak akan menemukan nikmat terkait suami istri”, jika Pandu melakukan hal tersebut maka akan menemukan kematiannya. Setelah mengutuk Pandu, kijang ini berubah menjadi wujud yang diubah seorang pendeta dan diubah. Lahirnya Pandawa dan Kurawa Oleh Karena kejadian buruk tersebut, Pandu mengundang kedua Kunti dan Madrim meminta untuk meminta, agar mendapatkan hasil. Dengan bantuan mantra Adityahredaya mengirim Resi, dewi Kunti bisa mengundang para dewa, dikirim mendapat kemenangan. Dewi Kunti mencoba mantra tersebut, kemudian datanglah Batra Surya, taklama Kunti hamil dan punya anak dengan nama Karna. Namun, anak tersebut memindahkan kelau dan menerjemahkan oleh kompilasi perang Bharatayudha, dia tetap dipihak kurawa. atas permuntaan Pandu lagi, Kunti mencoba mantranya, kemudian Batra Guru mengirimkan Batara Dharma, untuk membuahi Kunti, lalu lahirlah anka yang bernama Yudistira. Kemudian Batra Guru mengirimkan Batra Bayu untuk membuahi Kunti, keemudian lahirlah Bisma. Lalu kirim lagi Batra Indra dan lahirlah anak dengan nama Arjuna. Kemudian mengirim lagi Aswan dan Aswin lahirlah anak kembar Nakula dan Sadewa. Dretarastra buta menikah dengan Dewi Gandari, dan dikaruniai anak 99 sembilan puluh sembilan putra dan 1 orang putri, yang dikenal dengan Kurawa. Sedangkan putra Pndu ada 5 yang disebut dengan Pandawa. Kurawa dan Pandawa merupakan kumpulan yang memiliki sifat berbeda, namun berasal dari keluarga yang sama kuru dan Baharata. Kurawa khusus Duryudana memiliki sifat iri hati terhadap Pandawa, dan memiliki sifat licik. Pandawa memiliki sifat sabar dan tenang kompilasi ditindas sepupu mereka kurawa. Ayah kurawa sangat menyayangi dan menerima anak-anak, karena dia Drestarata dihasut oleh iparnya Sangkuni. Selain menghasut Drestarata, dia juga menghasut Druyudana, agar mendapat izin untuk menerima para Pandawa. Suatu saat, Duryadana mengunkang para pandawa dan liburan, mereka dirumah yang sudah dipersiapkan oleh Duryadana. Pada saat malam hari, rumah itu dibakar oleh orang suruhan Duryadana. Siapa saja yang bisa selamat, atas bantuan Bima, yang sebelumnya diundang oleh Widara, akan meminta kebebasan para kurawa. Menuju mereka selamat dan masuk ke dalam hutan. Di dalam hutan, Bima bertemu dengan Raksasa Hidimba, dan kemudian berhasi dimulai. Bima kemudian menikahi adik Hadimba yang bernama Hadimbi biasa dikenal dengan Arimbi, dari pernikahan ini lahirlah Gatotkaca. Mereka melewati kerajaan Pancala, dikekaisaran ini akan mengatur sayembara merebutkan Drupadi. Sayembara ini diterima oleh semua negri Arya, termasuk Karna. Karna berhasil menyelesaikan tantangan yang diberikan Drupada, namun ditolah oleh Drupadi karena anak dari seorang kusir. Pandawa juga ikut sayembara dan menyamar sebagai kaum Brahmana. Pandawa ikut memenangkan 5 macam sayembara yang diberikan Drupada. Yudistira berhasil memenangkan sayembara tatanegara dan filsafat. Arjuna memenangkan sayembara senjata panah, Nakula Sadewa berhasil memenangkan sayembara senjata pedang dan Bisma berhasil memenangkan ganda. Berhasil semua pandawa berhasil memenangkan sayembara tersebut, akhirnya Drupadi haris menjadi mereka-disetujui, sementara Drupadi hanya meminta satria saja. Sesampainya dirumah, para Pandawa dinilai dengan mereka telah berhasil membawa hasil meminta-minta. Ibu kunti akhirnya menyuruh mereka untuk membagi-mbagi, apa yang telah mereka dapat tanpa melihat apa yang diwa mereka. Ikuti langsung terkejut kompilasi yang dilakukan ternayata seorang wanita. Untuk menghindari pertarungan sengit antara Kurawa dan pandawa. Kahirnya kerajaan Kuru dibagi menjadi dua. Awal di Angkatnya Pandawa Oleh Pandawa mendapatkan bagian berhasil kerajaan Kurujanggala, ibu kota Pndraprashta. Sementara Kurawa mendapatkan memerintah di kerajaan Kuru pusat tuan. Kedua kerajaan tersebut sama-sama megah. Disana juga ada Duryudana, kemudia dia kecebur kolam, karena dia kira itu lantai. Pentingnya menjadi bahan ejekan Drupadi. Hal inilah yang membuat Duryudana semakin marah kepada Pandawa. Usaha untuk merebut kerajaan Kurujanggala pemimpnya dalah Yudistira. Duryadana mengundang Yudistira, untuk diajak bermain dadu. Hal ini hasil pemikiran licik Arya Sangkuni. Permainan itu pun dimulai, akan tetapi Duryudana diwakili oleh Sangkuni pamannya yang ahli dalam bermain licik. Permainan dari diawali dengan taruhan. Taruhan perang senjata pertama, kemudian harta kerajaan, terus meningkat sampai prajurit, kerajaan Kurujanggalan. Dalam permainan ini Pandawa kalah dan habislah, semua kekayaannya termasuk suaudara-saudaranya dan terakhir disebut Drupadi. Selagi Yudistira kalah, Duryudana menyuruh untuk membawa Drupadi ke daerah perjudian, karena akan menjadi yang berhak mendapatkan Duryudana. Akhirnya Duryudana menyuruh pengawal untuk membawakan Drupadi, namun Drupadi tidak mau. Mendengan pengawalnya gagal akhirnya menyuruh Dursasana adiknya, untuk menjemput Drupadi. Drupadi tetap menolak ajakan Dursasana yang mengajak kearea judi, diseret dengan kasar, rambut Drupadi ditarik sampai ke daerah perjudian, yang mana tempat mengumpulkannya suami dan para ipar. Berhubung Yudistira kalah, akhirnya Yudistira dan adiknya diganti untuk Drupadi. Namun Drupadi menolak, karena sifat Dursasana yang kasar akhirnya baju Drupadi ditari langsung. Drupadi sangat malu, akhirnya bersumpah tidak akan menggelung rambutnya kecuali sudah keramas dengan dariah Drusana. Bima pun bersumpah, kan membunuh Dursasana dan meminum darahnya. Setelah mereka membantunya, Drestarasta yakin akan ada malapetaka, akhirnya semua kekayaan akan diperoleh untuk Yudistira. Duryadana merasa puas atas persetujuan, karena harta tersebut sudah menjadi haknya. Akhirnya akan diadakan lomba dadu yang kedua. Dalam permainan ini, siapa yang kalah harus mengasingkan diri di hutan selama 12 tahun, kemudian harus menyamar lagi selama 1 tahun, setelah itu baru bisa pergi ke kerajaan. Namun dalam permainan ini, Yudistira kalah lagi dan akhirnya para pandawa berubah untuk kembali kerajaan dan tinggal dihutan selama 12 tahun dan ditambah lagi penyamaran selama 1 tahun. Perang Bharatayudha – Cerita Wayang Mahabarata Oleh Setelah masa pengasingan selesai yang sesuai dengan perjanjian sah yang mereka buat, Pandawa berhak kembali ke kerajaan setelah masa pengasingan selesai. Namun Duryadana harus memesan gratis, Duryadana tidak mau menyerahkan kerajaan kepada jari Pandawa. Atas perawatannya membuat kesabaran para Pandawa habis. Sri Karna, berhasil menyuruh mereka mengambil jalan damai, namun hal ini hanya sia-sia. Akhirnya terjadilah pertempuran besar Bhratayudha yang tidak bisa dilawan lagi. Para pandawa berhasil peperangan dengan mencari sekutu, akhirnya pandawa mendapatkan misi dari Kerajaan kekaya, Kerajaan Matsya, Kerajaan Pandya, Kerajaan Chola, Kerajaan Kerala, Kerajaan Magadha, Kerajaan Dwaraka, Kerajaan Wangsa Yadawa, dan masih banyak lagi. Para Kasatria dari Bharatawarhsa juga ikut membantu para Pandawa, seperti Setyaki, Srikandi, Drupada, Drestadjumna, dan msih banyak lagi. Selama peperangan besar berlangsu selama 18 hari, pertumpah darahan dan pembantaian yang sangat mengenaskan. Pada akhir perang hari ke-18, hanya ada 10 kasatria yang tersisa adalah Para pandawa Aswatama Setyaki Yuyutsu Kertawarma Krepa Akhirnya peperangan sudah berlalu, dan Yudistira diangkat menjadi Raja dari Hastinapura. Setelah memerinyah selama beberapa tahun, yahta kerajaannya diberikan kepada cucu adiknya Arjuna yang bernama Parikesit. Setelah itu Yudistira dan semua Pandawa bersama Drupadi mendaki gunung himalaya, sebagai tujuan akhir perjalanan mereka. Di Gunung Himalayalah mereka meninggal dan mencapai surga. Parikesit yang memimpin kerajaan Kuru, berlaku sangat adil dan bijaksana, kemudian Parikesit menikahi Dewi Madrawati dan berhak anak yang bernama Janamejaya. Kemudian Janamejaya menikah dengan Wapushtama Bhamustiman, dari pernikahan tersebut dikaruniai anak yang bernama Satanika. Satanika memiliki anak yang bernama Aswamedhadatta. Kemudian Aswamedhadatta ikut memimpinnya melanjutkan untuk memimpin di Hastinapura, kerajaan Wangsa Kuru. Demikian sekilas tentang cerita wayang mahabarata. Semoga Bermanfaat 🙂
Kisah Mahabharata diawali dengan pertemuan Raja Duswanta dengan Sakuntala. Raja Duswanta adalah seorang raja besar dari Chandrawangsa keturunan Yayati, menikahi Sakuntala dari pertapaan Bagawan Kanwa, kemudian menurunkan Sang Bharata. Sang Bharata menurunkan Sang Hasti, yang kemudian mendirikan sebuah pusat pemerintahan bernama Hastinapura. Sang Hasti menurunkan Para Raja Hastinapura. Dari keluarga tersebut, lahirlah Sang Kuru, yang menguasai dan menyucikan sebuah daerah luas yang disebut Kurukshetra. Sang Kuru menurunkan Dinasti Kuru atau Wangsa Kaurawa. Dalam Dinasti tersebut, lahirlah Pratipa, yang menjadi ayah Prabu Santanu, leluhur Pandawa dan Kurawa. Prabu Santanu adalah seorang raja mahsyur dari garis keturunan Sang Kuru, berasal dari Hastinapura. Ia menikah dengan Dewi Gangga yang dikutuk agar turun ke dunia, namun Dewi Gangga meninggalkannya karena Sang Prabu melanggar janji pernikahan. Hubungan Sang Prabu dengan Dewi Gangga sempat membuahkan 7 anak, akan tetapi semua ditenggelamkan ke laut Gangga oleh Dewi Gangga dengan alasan semua sudah terkena kutukan. Akan tetapi kemudian anak ke 8 bisa diselamatkan oleh Prabu Santanu yang diberi nama Dewabrata. Kemudian Dewi Ganggapun pergi meninggalkan Prabu Santanu. Nama Dewabrata diganti menjadi Bisma karena ia melakukan ,yaitu sumpah untuk membujang selamanya dan tidak akan mewarisi tahta ayahnya. Hal itu dikarenakan Bisma tidak ingin dia dan keturunannya berselisih dengan keturunan Satyawati, ibu tirinya. Setelah ditinggal Dewi Gangga, akhirnya Prabu Santanu menjadi duda. Beberapa tahun kemudian, Prabu Santanu melanjutkan kehidupan berumah tangga dengan menikahi Dewi Satyawati, puteri nelayan. Dari hubungannya, Sang Prabu berputera Sang Citrānggada dan Wicitrawirya. Demi kebahagiaan adik-adiknya, ia pergi ke Kerajaan Kasi dan memenangkan sayembara sehingga berhasil membawa pulang tiga orang puteri bernama Amba, Ambika, dan Ambalika, untuk dinikahkan kepada adik-adiknya. Karena Citrānggada wafat, maka Ambika dan Ambalika menikah dengan Wicitrawirya sedangkan Amba mencintai Bisma namun Bisma menolak cintanya karena terikat oleh sumpah bahwa ia tidak akan kawin seumur hidup. Demi usaha untuk menjauhkan Amba dari dirinya, tanpa sengaja ia menembakkan panah menembus dada Amba. Atas kematian itu, Bisma diberitahu bahwa kelak Amba bereinkarnasi menjadi seorang pangeran yang memiliki sifat kewanitaan, yaitu putera Raja Drupada yang bernama Srikandi. Kelak kematiannya juga berada di tangan Srikandi yang membantu Arjuna dalam pertempuran akbar di Kurukshetra. Citrānggada wafat di usia muda dalam suatu pertempuran, kemudian ia digantikan oleh adiknya yaitu Wicitrawirya. Wicitrawirya juga wafat di usia muda dan belum sempat memiliki keturunan. Satyawati mengirim kedua istri Wicitrawirya, yaitu Ambika dan Ambalika, untuk menemui Resi Byasa, sebab Sang Resi dipanggil untuk mengadakan suatu upacara bagi mereka agar memperoleh keturunan. Satyawati menyuruh Ambika agar menemui Resi Byasa di ruang upacara. Setelah Ambika memasuki ruangan upacara, ia melihat wajah Sang Resi sangat dahsyat dengan mata yang menyala-nyala. Hal itu membuatnya menutup mata. Karena Ambika menutup mata selama upacara berlangsung, maka anaknya terlahir buta. Anak tersebut adalah Drestarastra. Kemudian Ambalika disuruh oleh Satyawati untuk mengunjungi Byasa ke dalam sebuah kamar sendirian, dan di sana ia akan diberi anugerah. Ia juga disuruh agar terus membuka matanya supaya jangan melahirkan putra yang buta Drestarastra seperti yang telah dilakukan Ambika. Maka dari itu, Ambalika terus membuka matanya namun ia menjadi pucat setelah melihat rupa Sang Bagawan Byasa yang luar biasa. Maka dari itu, Pandu putranya, ayah para Pandawa, terlahir pucat. Drestarastra dan Pandu mempunyai saudara tiri yang bernama Widura. Widura merupakan anak dari Resi Byasa dengan seorang dayang Satyawati yang bernama Datri. Pada saat upacara dilangsungkan dia lari keluar kamar dan akhirnya terjatuh sehingga Widura pun lahir dengan kondisi pincang kakinya. Dikarenakan Drestarastra terlahir buta maka tahta Hastinapura diberikan kepada Pandu. Pandu menikahi Kunti kemudian Pandu menikah untuk yang kedua kalinya dengan Madrim, namun akibat kesalahan Pandu pada saat memanah seekor kijang yang sedang kasmaran, maka kijang tersebut mengeluarkan kutukan bahwa Pandu tidak akan merasakan lagi hubungan suami istri, dan bila dilakukannya, maka Pandu akan mengalami ajal. Kijang tersebut kemudian mati dengan berubah menjadi wujud aslinya yaitu seorang pendeta. Kemudian karena mengalami kejadian buruk seperti itu, Pandu lalu mengajak kedua istrinya untuk bermohon kepada Hyang Maha Kuasa agar dapat diberikan anak. Atas bantuan mantra Adityahredaya yang pernah diberikan oleh Resi Byasa maka Dewi Kunti bias memanggil para dewa untuk kemudian mendapatkan putra. Pertama kali mencoba mantra tersebut datanglah Batara Surya, tak lama kemudian Kunti mengandung dan melahirkan seorang anak yang kemudian diberi nama Karna. Tetapi Karna kemudian dilarung kelaut dan dirawat oleh Kurawa, sehingga nanti pada saat perang Bharatayudha, Karna memihak kepada Kurawa. Kemudian atas permintaan Pandu, Kunti mencoba mantra itu lagi, Batara Guru mengirimkan Batara Dharma untuk membuahi Dewi Kunti sehingga lahir anak yang pertama yaitu Yudistira, setahun kemudian Batara Bayu dikirim juga untuk membuahi Dewi Kunti sehingga lahirlah Bima, Batara Guru juga mengutus Batara Indra untuk membuahi Dewi Kunti sehingga lahirlah Arjuna dan yang terakhir Batara Aswan dan Aswin dikirimkan untuk membuahi Dewi Madrim, dan lahirlah Nakula dan Sadewa. Kelima putera Pandu tersebut dikenal sebagai Pandawa. Dretarastra yang buta menikahi Dewi Gandari, dan memiliki sembilan puluh sembilan orang putera dan seorang puteri yang dikenal dengan istilah Kurawa. Pandawa dan Kurawa merupakan dua kelompok dengan sifat yang berbeda namun berasal dari leluhur yang sama, yakni Kuru dan Bharata. Kurawa khususnya Duryudana bersifat licik dan selalu iri hati dengan kelebihan Pandawa, sedangkan Pandawa bersifat tenang dan selalu bersabar ketika ditindas oleh sepupu mereka. Ayah para Kurawa, yaitu Drestarastra, sangat menyayangi putera-puteranya. Hal itu membuat ia sering dihasut oleh iparnya yaitu Sengkuni, beserta putera kesayangannya yaitu Duryudana, agar mau mengizinkannya melakukan rencana jahat menyingkirkan para Pandawa Pada suatu ketika, Duryudana mengundang Kunti dan para Pandawa untuk liburan. Di sana mereka menginap di sebuah rumah yang sudah disediakan oleh Duryudana. Pada malam hari, rumah itu dibakar. Namun para Pandawa bisa diselamatkan oleh Bima yang telah diberitahu oleh Widura akan kelicikan Kurawa sehingga mereka tidak terbakar hidup-hidup dalam rumah tersebut. Usai menyelamatkan diri, Pandawa dan Kunti masuk hutan. Di hutan tersebut Bima bertemu dengan raksasa Hidimba dan membunuhnya, lalu menikahi adiknya, yaitu raseksi Hidimbi atau Arimbi. Dari pernikahan tersebut, lahirlah Gatotkaca. Setelah melewati hutan rimba, Pandawa melewati Kerajaan Pancala. Di sana tersiar kabar bahwa Raja Drupada menyelenggarakan sayembara memperebutkan Dewi Drupadi. Adipati Karna mengikuti sayembara tersebut, tetapi ditolak oleh Drupadi. Pandawa pun turut serta menghadiri sayembara itu, namun mereka berpakaian seperti kaum brahmana. Pandawa ikut sayembara untuk memenangkan lima macam sayembara, Yudistira untuk memenangkan sayembara filsafat dan tatanegara, Arjuna untuk memenangkan sayembara senjata Panah, Bima memenangkan sayembara Gada dan Nakula - Sadewa untuk memenangkan sayembara senjata Pedang. Pandawa berhasil melakukannya dengan baik untuk memenangkan sayembara. Drupadi harus menerima Pandawa sebagai suami-suaminya karena sesuai janjinya siapa yang dapat memenangkan sayembara yang dibuatnya itu akan jadi suaminya walau menyimpang dari keinginannya yaitu sebenarnya yang diinginkan hanya seorang Satriya. Setelah itu perkelahian terjadi karena para hadirin menggerutu sebab kaum brahmana tidak selayaknya mengikuti sayembara. Pandawa berkelahi kemudian meloloskan diri. sesampainya di rumah, mereka berkata kepada ibunya bahwa mereka datang membawa hasil meminta-minta. Ibu mereka pun menyuruh agar hasil tersebut dibagi rata untuk seluruh saudaranya. Namun, betapa terkejutnya ia saat melihat bahwa anak-anaknya tidak hanya membawa hasil meminta-minta, namun juga seorang wanita. Agar tidak terjadi pertempuran sengit, Kerajaan Kuru dibagi dua untuk dibagi kepada Pandawa dan Kurawa. Kurawa memerintah Kerajaan Kuru induk pusat dengan ibukota Hastinapura, sementara Pandawa memerintah Kerajaan Kurujanggala dengan ibukota Indraprastha. Baik Hastinapura maupun Indraprastha memiliki istana megah, dan di sanalah Duryudana tercebur ke dalam kolam yang ia kira sebagai lantai, sehingga dirinya menjadi bahan ejekan bagi Drupadi. Hal tersebut membuatnya bertambah marah kepada para Pandawa. Untuk merebut kekayaan dan kerajaan Yudistira, Duryudana mengundang Yudistira untuk main dadu, ini atas ide dari Arya Sengkuni. Pada saat permainan dadu, Duryudana diwakili oleh Sengkuni sebagai bandar dadu yang memiliki kesaktian untuk berbuat curang. Permulaan permainan taruhan senjata perang, taruhan pemainan terus meningkat menjadi taruhan harta kerajaan, selanjutnya prajurit dipertaruhkan, dan sampai pada puncak permainan Kerajaan menjadi taruhan, Pandawa kalah habislah semua harta dan kerajaan Pandawa termasuk saudara juga dipertaruhkan dan yang terakhir istrinya Drupadi dijadikan taruhan. Akhirnya Yudistira kalah dan Drupadi diminta untuk hadir di arena judi karena sudah menjadi milik Duryudana. Duryudana mengutus para pengawalnya untuk menjemput Drupadi, namun Drupadi menolak. Setelah gagal, Duryudana menyuruh Dursasana, adiknya, untuk menjemput Drupadi. Drupadi yang menolak untuk datang, diseret oleh Dursasana yang tidak memiliki rasa kemanusiaan. Rambutnya ditarik sampai ke arena judi, tempat suami dan para iparnya berkumpul. Karena sudah kalah, Yudistira dan seluruh adiknya diminta untuk menanggalkan bajunya, namun Drupadi menolak. Dursasana yang berwatak kasar, menarik kain yang dipakai Drupadi, namun kain tersebut terulur-ulur terus dan tak habis-habis karena mendapat kekuatan gaib dari Sri Kresna yang melihat Dropadi dalam bahaya. Pertolongan Sri Kresna disebabkan karena perbuatan Dropadi yang membalut luka Sri Kresna pada saat upacara Rajasuya di Indraprastha. Drupadi yang merasa malu dan tersinggung oleh sikap Dursasana bersumpah tidak akan menggelung rambutnya sebelum dikramasi dengan darah Dursasana. Bima pun bersumpah akan membunuh Dursasana dan meminum darahnya kelak. Setelah mengucapkan sumpah tersebut, Drestarastra merasa bahwa malapetaka akan menimpa keturunannya, maka ia mengembalikan segala harta Yudistira yang dijadikan taruhan. Duryudana yang merasa kecewa karena Drestarastra telah mengembalikan semua harta yang sebenarnya akan menjadi miliknya, menyelenggarakan permainan dadu untuk yang kedua kalinya. Kali ini, siapa yang kalah harus mengasingkan diri ke hutan selama 12 tahun, setelah itu hidup dalam masa penyamaran selama setahun, dan setelah itu berhak kembali lagi ke kerajaannya. Untuk yang kedua kalinya, Yudistira mengikuti permainan tersebut dan sekali lagi ia kalah. Karena kekalahan tersebut, Pandawa terpaksa meninggalkan kerajaan mereka selama 12 tahun dan hidup dalam masa penyamaran selama setahun. Setelah masa pengasingan habis dan sesuai dengan perjanjian yang sah, Pandawa berhak untuk mengambil alih kembali kerajaan yang dipimpin Duryudana. Namun Duryudana bersifat jahat. Ia tidak mau menyerahkan kerajaan kepada Pandawa, walau seluas ujung jarum pun. Hal itu membuat kesabaran Pandawa habis. Misi damai dilakukan oleh Sri Kresna, namun berkali-kali gagal. Akhirnya, pertempuran tidak dapat dielakkan lagi. Pandawa berusaha mencari sekutu dan ia mendapat bantuan pasukan dari Kerajaan Kekaya, Kerajaan Matsya, Kerajaan Pandya, Kerajaan Chola, Kerajaan Kerala, Kerajaan Magadha, Wangsa Yadawa, Kerajaan Dwaraka, dan masih banyak lagi. Selain itu para ksatria besar di Bharatawarsha seperti misalnya Drupada, Setyaki, Drestadjumna, Srikandi, Wirata, dan lain-lain ikut memihak Pandawa. Sementara itu Duryudana meminta Bisma untuk memimpin pasukan Kurawa sekaligus mengangkatnya sebagai panglima tertinggi pasukan Kurawa. Kurawa dibantu oleh Resi Dorna dan putranya Aswatama, kakak ipar para Kurawa yaitu Jayadrata, serta guru Krepa, Kertawarma, Salya, Sudaksina, Burisrawa, Bahlika, Sengkuni, Karna, dan masih banyak lagi. Pertempuran berlangsung selama 18 hari penuh. Dalam pertempuran itu, banyak ksatria yang gugur, seperti misalnya Abimanyu, Durna, Karna, Bisma, Gatotkaca, Irawan, Raja Wirata dan puteranya, Bhagadatta, Susharma, Sengkuni, dan masih banyak lagi. Selama 18 hari tersebut dipenuhi oleh pertumpahan darah dan pembantaian yang mengenaskan. Pada akhir hari kedelapan belas, hanya sepuluh ksatria yang bertahan hidup dari pertempuran, mereka adalah Lima Pandawa, Yuyutsu, Setyaki, Aswatama, Krepa dan Kertawarma. Nanti diceritakan dalam kisah Bharatayudha Setelah perang berakhir, Yudistira dinobatkan sebagai Raja Hastinapura. Setelah memerintah selama beberapa lama, ia menyerahkan tahta kepada cucu Arjuna, yaitu Parikesit. Kemudian, Yudistira bersama Pandawa dan Drupadi mendaki gunung Himalaya sebagai tujuan akhir perjalanan mereka. Di sana mereka meninggal dan mencapai surga. Diceritakan dalam kisah Pandawa Seda Parikesit memerintah Kerajaan Kuru dengan adil dan bijaksana. Ia menikahi Madrawati dan memiliki putera bernama Janamejaya. Janamejaya menikahi Wapushtama Bhamustiman dan memiliki putera bernama Satanika. Satanika berputera Aswamedhadatta. Aswamedhadatta dan keturunannya kemudian memimpin Kerajaan Wangsa Kuru di Hastinapura. Diceritakan dalam kisah Parikesit
Minggu, 18 Oktober 2020 - 0400 WIB Serial kolosal asal India, Mahabharata selalu menarik untuk ditonton. Selain alur ceritanya, drama-drama kehidupan juga banyak terjadi dalam memaknai masa. Kisah Mahabharata memang tak lepas dari sejarah keberadaan Pandawa Lima dan Kurawa yang bertempur hebat untuk sebuah sejatinya para penikmat serial kolosal nan menarik ini yang mengetahui secara detail sejarah munculnya kisah mitologi dikutip dari Wikipedia, Mahabharata Sanskerta महाभारत adalah sebuah karya sastra kuno yang berasal dari India. Secara tradisional, penulis Mahabharata adalah Begawan Byasa atau ini terdiri dari delapan belas kitab, maka dinamakan Astadasaparwa asta = 8, dasa = 10, parwa = kitab.Namun, ada pula yang meyakini bahwa kisah ini sesungguhnya merupakan kumpulan dari banyak cerita yang semula terpencar-pencar. Kemudian dikumpulkan semenjak abad ke-4 sebelum singkat, Mahabharata menceritakan kisah konflik para Pandawa lima dengan saudara sepupu mereka sang seratus Korawa. Konflik itu dipicu sengketa hak pemerintahan tanah negara adalah perang Bharatayuddha di medan Kurusetra dan pertempuran berlangsung selama delapan belas berisi cerita kepahlawanan wiracarita, Mahabharata juga mengandung nilai-nilai Hindu, mitologi dan berbagai petunjuk sebab itu kisah Mahabharata ini dianggap suci, teristimewa oleh pemeluk agama Hindu. Kisah yang semula ditulis dalam bahasa Sanskerta ini kemudian disalin dalam berbagai itu untuk mengikuti perkembangan peradaban Hindu pada masa lampau di Asia, termasuk di Asia Indonesia, salinan berbagai bagian dari Mahabharata, seperti Adiparwa, Wirataparwa, Bhismaparwa dan mungkin juga beberapa parwa yang salah satu parwa telah digubah dalam bentuk prosa bahasa Kawi Jawa Kuno semenjak akhir abad ke-10 Masehi. Yakni pada masa pemerintahan raja Dharmawangsa Teguh 991-1016 M dari Kadiri. Karena sifatnya itu, bentuk prosa ini dikenal juga sebagai sastra terlebih populer dalam masa-masa kemudian adalah penggubahan cerita itu dalam bentuk kakawin. Yakni puisi lawas dengan metrum India berbahasa Jawa satu yang terkenal ialah kakawin Arjunawiwaha Arjunawiwāha, perkawinan Arjuna gubahan mpu yang diduga ditulis antara 1028-1035 M ini Zoetmulder, 1984 dipersembahkan untuk raja Airlangga dari kerajaan Medang Kamulan, menantu raja sastra lain yang juga terkenal adalah Kakawin Bharatayuddha, yang digubah oleh mpu Sedah dan belakangan diselesaikan oleh mpu Panuluh Panaluh.Kakawin ini dipersembahkan bagi Prabu Jayabhaya 1135-1157 M, ditulis pada sekitar akhir masa pemerintahan raja Daha Kediri luar itu, mpu Panuluh juga menulis kakawin Hariwangśa pada masa Jayabaya. Dan diperkirakan pula menggubah Gaţotkacāśraya pada masa raja Kertajaya 1194-1222 M dari kakawin lain turunan Mahabharata yang juga penting untuk disebut. Di antaranya adalah Kŗşņāyana karya mpu Triguna dan Bhomāntaka pengarang tak dikenal. Keduanya dari zaman kerajaan Kediri, dan Pārthayajña mpu Tanakung di akhir zaman naskah-naskah kuno yang tertulis dalam lembar-lembar daun lontar tersebut juga diketahui tersimpan di samping itu, mahakarya sastra tersebut juga berkembang dan memberikan inspirasi bagi berbagai bentuk budaya dan seni pengungkapan. Terutama di Jawa dan Bali, mulai dari seni patung dan seni ukir relief pada seni tari, seni lukis hingga seni pertunjukan seperti wayang kulit dan wayang dalam masa yang lebih belakangan, kitab Bharatayuddha telah disalin pula oleh pujangga kraton Surakarta Yasadipura. Penyalinan dilakukan ke dalam bahasa Jawa modern pada sekitar abad dunia sastra populer Indonesia, cerita Mahabharata juga disajikan melalui bentuk komik yang membuat cerita ini dikenal luas di kalangan satu yang terkenal adalah karya dari Kosasih. Pada era budaya populer khususnya di bidang pertelevisian. Kisah Mahabharata ditayangkan oleh STAR Plus dengan judul Mahabharat. Dan di ANTV dengan judul India ditemukan dua versi utama Mahabharata dalam bahasa Sanskerta yang agak berbeda satu sama versi ini disebut dengan istilah "Versi Utara" dan "Versi Selatan". Biasanya versi utara dianggap lebih dekat dengan versi yang merupakan kisah epik yang terbagi menjadi delapan belas kitab atau sering disebut kitab menceritakan kronologi peristiwa dalam kisah Mahābhārata, yakni semenjak kisah para leluhur Pandawa dan Korawa Yayati. Termasuk Yadu, Puru, Kuru, Duswanta, Sakuntala, Bharata sampai kisah diterimanya Pandawa di tahun 1919 dan 1966, para pakar di Bhandarkar Oriental Research Institute, Pune, membandingkan banyak naskah. Dari wiracarita ini yang asalnya dari India dan luar India untuk menerbitkan suntingan teks kritis dari teks ini terdiri dari halaman yang dibagi menjadi 19 jilid. Lalu suntingan ini diikuti dengan Harivaṃsa dalam 2 jilid dan 6 jilid indeks. Suntingan teks inilah yang biasa dirujuk untuk telaah mengenai merupakan kisah kilas balik yang dituturkan oleh Resi Wesampayana untuk Maharaja Janamejaya yang gagal mengadakan upacara korban dengan permohonan Janamejaya, kisah tersebut merupakan kisah raja-raja besar yang berada di garis keturunan Maharaja Yayati, Bharata, dan tak lain merupakan kakek moyang Maharaja Janamejaya. Kemudian Kuru menurunkan raja-raja Hastinapura yang menjadi tokoh utama adalah Santanu, Chitrāngada, Wicitrawirya, Dretarastra, Pandu, Yudistira, Parikesit dan Janamejaya.
cerita mahabarata lengkap dari awal sampai akhir